TITRASI
ASAM BASA
1. Pengertian
Titrasi Asam Basa
Prosedur
yang penting dalam analisis kimia untuk
menentukan konsentrasi /
kemolaran larutan Asam / Basa.
Titrasi Asam Basa ini melibatkan titran
dan analit.
Titran adalah larutan standar Asam / Basa yang
kemolarannya diketahui, sedangkan analit
adalah larutan Asam / Basa yang kemolarannya akan ditentukan. Prosedur
dilakukan dengan
suatu alat yang dinakan buret seperti pada gambar dibawah :
suatu alat yang dinakan buret seperti pada gambar dibawah :
Gambar
1 dan 2 : Peralatan Titrasi Asam Basa
2.Rumus Titrasi Asam Basa
Gambar
3. Rumus Titrasi Asam Basa
3.Contoh Soal Titrasi
Asam Basa
25
mL larutan H2SO4 dititrasi
dengan 32 mL larutan NaOH 0,15
M. Tentukan
konsentrasi larutan analit H2SO4 tersebut ?
Jawab :
Ø Tuliskan dahulun
persamaan reaksi setaranya :
H2SO4
( aq ) + 2 NaOH ( aq ) → Na2SO4 ( aq )
+ 2H2O ( l )
Ø Dari persamaan reaki
diatas diperoleh :
1
mol H2SO4 ∞ 2 mol NaOH
Ø Konsentrasi H2SO4
[
H2SO4 ] x V H2SO4
=
1 maka didapatkan [
H2SO4 ] = 0,096
mol / L
[
NaOH ] x V
NaOH 2
4. Macam – macam
Titrasi Asam Basa
4.1
Titrasi Asam Kuat ( AK ) dengan Basa Kuat ( BK )
Contoh : Titrasi larutan HCl dengan Larutan NaOH
4.2
Titrasi Asam Kuat ( AK ) dengan Basa Lemah ( BL )
Contoh : Titrasi larutan HCl dengan
larutan NH4OH
4.3
Titrasi Asam Lemah ( AL ) dengan Basa Kuat ( BK )
Contoh : Titrasi larutan CH3COOH
dengan Larutan NaOH
4.4
Titrasi Asam Lemah ( AL ) dengan Basa Lemah ( BL )
Contoh : Titrasi larutan CH3COOH
dengan Larutan NH4OH
5. Pemilihan
Indikator
Pemilihan indicator bergantung pada perubahan pH selama titrasi, sedangkan
perubahan pH
selama titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.
Gambar
4. Perubahan Indikator PP
6. Prosedur Kegiatan
Praktikum Titrasi Asam Basa
TITRASI LARUTAN HCl DENGAN LARUTAN STANDAR NaOH
Untuk mendapatkan hasil titrasi dengan akurasi tinggi, ikuti tahapan titrasi
dibawah ini :
6.1
Letakkan Erlenmeyer yang telah berisi larutan HCl dan indicator PP dibawah
buret. Pastikan
ujung buret berada didalam mulut erlenmeyer. Taruh selembar kertas putih /
tissue / kertas
saring dibawah Erlenmeyer tersebut.
6.2
Baca volume awal buret ( catat pada table bawah ).
6.3
Mulai lakukan titrasi dengan cara membuka keran buret
dan meneteskan larutan NaOH
secara perlahan-lahan. Beberapa saat akan muncul warna merah muda tetapi tidak
lama akan
mrenghilang. Mendekati titik ekivalen , warna pink memerlukan waktu yang lebih
lama
untuk menghilang. Pada titik ini, tambahkan NaOH setetes demi setetes.
6.4
Lakukan titrasi sesuai prosedur hingga dicapai titik akhir titrasi, yakni pada
saat indicator PP
berubah warna jadi merah jambu. Catat Volume Akhir NaOH kedalam table.
6.5
Tentukan kemolaran larutan HCl!
6.6
Untuk data yang akurat, lakukan pengulangan sampai dengan 3 kali !
No
|
Vol HCl
( mL )
|
V NaOH standar
( konsentrasi =
…. M )
|
Kemolaran HCl
( M )
|
||
V awal
( mL )
|
V akhir
( mL )
|
V = V akhir - V awal
( mL )
|
|||
1
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
=
SELAMAT BEKERJA =
1 komentar:
Silahkan Siswa Kelas XI IPA 4 beri komentar disini !
Posting Komentar